Perangkat Jaringan Bridge, Repeater, NIC
BRIDGE
Pengertian Bridge
Bridge atau network
bridge yang dalam istilah bahasa Indonesia disebut dengan jembatan jaringan
merupakan sebuah komponen jaringan yang banyak dipergunakan untuk memperluas
jaringan atau membuat segmen jaringan.
Bridge mampu
menghubungkan sesama jaringan LAN (Local Area Network) komputer. Selain itu, bridge juga
digunakan untuk mengubungkan tipe jaringan komputer yang berbeda seperti Ehernet.
Bridge akan memetakan alamat Ethernet dari setiap titik yang ada pada
masing-masing segmen jaringan kemudian menyeleksi dan hanya memperbolehkan
perpindahan data yang diperlukan melalui jaringan.
Bridge biasanya menggunakan topologi
tree. Artinya, hanya ada sebuah rute untuk berbagai tujuan transmisi
atau paket data yang akan dipindahkan. Dara akan menempuh beberapa jalur yang
seringkali mengakibatkan keterlambatan transmisi data. Ibaratnya sebuah paket,
bridge berguna untuk menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmen sama,
maka paket akan ditolak, sementara jika segmen berbeda, maka paket akan
diteruskan ke segmen tujuan.
Cara kerja bridge jauh lebih canggih daripada repeater,
walau begitu belum secanggih router. Bridge bekerja pada lapisan data link
layer model OSI (Open System Interconnection). Dengan model
OSI, bridge mampu menghubungkan jaringan komputer yang menggunakan
metode transmisi yang berbeda atau medium access control yang berbeda.
Berbeda dengan router yang bekerja pada lapisan jaringan dan repeater yang
bekerja pada lapisan fisik.
Fungsi Bridge
Secara umum, bridge adalah alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dua jaringan. Bridge juga berfungsi untuk memecah satu jaringan
yang besar menjadi dua jaringan lebih kecil sehingga akan meningkatkan performa
jaringan. Fungsi bridge lainnya secara detail dapat dijabarkan dalam beberapa
poin berikut :
1. Sebagai Penghubung Dua Jaringan di Tempat Jauh
Secara geografis, misalnya saja di sebuah universitas, terdapat
beberapa bangunan yang terpisah cukup jauh. Akan lebih ekonomis untuk memiliki
LAN yang terpisah di masing-masing bangunan dan menghubungkannya dengan bridge,
dibanding jika harus menyambungkan semua tempat dengan menggunakan kabel
koaksial.
2. Otonomi dari Masing-masing Jaringan
Seperti di jaringan perkantoran, setiap departemen
memiliki kepentingannya masing-masing, memiliki komputer pribadi, workstation,
dan servernya sendiri. Setiap departemen yang tujuan berbeda akan lebih baik
dengan jaringan yang berbeda namun terhubung dengan menggunakan bridge.
3. Untuk Mengakomodasi Beban Jaringan
Misalkan di sebuah universitas banyak workstation yang
kelebihan beban karena banyak dipakai oleh mahasiswa dan dosen untuk dipakai
meminta file yang berada di mesin file server untuk diunduh ke mesin pengguna
berdasarkan permintaan. Jika ukuran file besar, maka akan menghambat penyimpanan di LAN
tunggal, sehingga akan lebih baik menggunakan dua LAN yang dihubungkan dengan
bridge.
Kelebihan dan Kekurangan Bridge
Sebagai sebuah jembatan jaringan, bridge memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihan bridge adalah ia hanya bisa
bekerja pada lapisan Data
Link, sehingga tidak
dimungkinkan terjadinya transmisi dari satu protokol ke protokol lainnya.
Selain itu, bridge juga mampu mendukung beberapa protokol seperti NetBEUI dan LAT yang
tidak mungkin dilayani oleh router.
Walau begitu, bridge memiliki kekurangan seperti tidak
dimungkinkannya transmisi melalui jalur atau protokol yang berbeda. Selain itu,
bridge juga hanya meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya
dengan kecepatan 10 MBPS. Bridge juga hanya meneruskan transmisi tanpa bisa menerjemahkan
komunikasi antar protokol.
Cara Kerja Bridge
Untuk memahami cara kerja bridge, bridge dapat
diibaratkan seperti ‘repeater yang cerdas’. Repeater bekerja dengan cara
menerima sinyal yang datang dari sebuah kabel jaringan, melakukan amplifikasi
pada sinyal tersebut, kemudian mengirim sinyal tersebut ke kabel jaringan
lainnya. Repeater melakukan kerjanya ini secara buta
tanpa memperhatikan isi pesan yang terkandung dalam sinyal tersebut.
Kontras dengan kerja repeater, bridge merupakan alat yang
sedikit lebih cerdas. Bridge mampu memahami isi dari sinyal yang datang. Bridge
mampu menerima sinyal dan secara otomatis menemukan alamat tiap-tiap komputer
di dua jaringan yang terhubung melalui bridge.
Kemudian bridge juga mampu memilah pesan yang datang dari
satu sisi jaringan, kemudian melakukan broadcast di
jaringan lainnya, namun jika dan hanya jika sinyal pesan dari satu jaringan
tersebut memang ditujukan untuk diinfokan pada jaringan yang lain.
Sekian pembahasan kali ini mengenai pengertian bridge
beserta fungsi dan cara kerja bridge. Bridge ini mempunyai banyak manfaat,
salah satunya bisa digunakan untuk menghubungkan departemen marketing dan
departemen keuangan di suatu perusahaan, dengan masing-masing departemen memiliki server tersendiri.
Bridge kemudian bekerja agar kedua jaringan tidak saling
membuat macet. Bridge mampu menghubungkan satu komputer di departemen marketing
dan satu lainnya di departemen keuangan ketika dibutuhkan. Dengan begitu,
secara keseluruhan kinerja kedua jaringan tersebut meningkat.
https://www.nesabamedia.com/pengertian-bridge-dan-fungsi-bridge/
REPEATER
Pengertian
Repeater
Repeater merupakan perangkat yang berfungsi untuk
menerima sinyal yang berisi data dalam suatu jaringan. Dengan menggunakan
repeater maka jangkauan jaringan akan lebih luas. Repeater menerima sinyal dan
kemudian memancarkan kembali sinyal yang identik dengan sinyal asal, tetapi
dengan cara yang berbeda. Umumnya repeater memancarkan kembali sinyal tersebut
dalam frekuensi yang berbeda dari frekuensi sinyal asal.
Oleh karena fungsi utamanya, yaitu untuk memperluas
jangkauan jaringan wifi, maka repeater ini sering juga disebut sebagai wifi
extender. Selain itu karena juga berfungsi sebagai penguat sinyal, maka
terkadang orang dan teknisi jaringan juga sering menyebut repeater sebagai wifi
booster.
Jadi jika Anda menemui istilah tersebut di pasaran, Anda
tidak perlu bingung karena semuanya merujuk pada perangkat yang sama, yaitu
repeater. Repeater sendiri terdapat beberapa macam tipe, yaitu 1) telephone repeater,
2) optical communications repeater, dan 3) radio repeater. Masing-masing
repeater memiliki fungsi spesifiknya tergantung peruntukkannya.
Tipe repeater yang pertama adalah telephone repeater.
Sesuai dengan namanya, Anda pasti sudah bisa menebak. Telephone repeater adalah
jenis repeater yang digunakan pada saluran telepon. Pada saluran kabel telepon,
biasanya sinyal akan terdegradasi karena jarak tempuh yang jauh. Oleh karena
itu repeater harus digunakan agar sinyal yang diterima oleh pengguna telepon
jelas.
Pada telepon, sinyal dikirimkan secara dua arah. Hal ini
menyebabkan sistem kerja repeater pada telephone repeater ini lebih kompleks.
Pada sistem ini tidak boleh terjadi interfensi antara gelombang sinyal yang
satu dan yang lainnya untuk menghindari adanya feedback yang mungkin
akan menggangu alur komunikasi. Selain di darat, telephone repeater juga
digunakan sebagai sarana komunikasi di bawah laut, atau yang lebih dikenal
dengan istilah submarine cable repeater.
Jenis repeater yang kedua adalah optical
communications repeater. Repeater ini berfungsi untuk memperkuat jangkauan
sinyal di dalam kabel serat optik (fiber optic cable). Di dalam serat kabel optik, informasi
digital secara fisik berwujud sebagai light pulses. Light pulses
(Dalam bahasa indonesia disebut pulsa cahaya) tersebut terbentuk dari
foton. Foton tersebut bisa tersebar secara acak di dalam kabel serat optik.
Untuk memperkuat sinyal, biasanya di dalam kabel serat
optik terdapat fototransistor yang berfungsi untuk mengubah pulsa cahaya
tersebut ke bentuk sinyal elektrik, yang kemudian akan diperkuat oleh
amplifier. Setelah itu sinyal elektrik akan dikonversi kembali menjadi pulsa
cahaya oleh bantuan sinar laser. Namun kini kebanyakan kabel serat optik telah
bisa melakukan penguatan sinyal tanpa memerlukan transformasi pulsa dan sinyal.
Tipe repeater yang ketiga kita sebut dengan istilah radio
repeater. Repeater jenis ini, seperti namanya, berfungsi untuk memperkuat
sinyal radio. Pada umumnya repeater jenis ini mempunyai satu antena yang
berfungsi sekaligus sebagai receiver dan transmitter. Repeater tipe ini akan
mengubah frekuensi sinyal yang diterimanya sebelum dipancarkan kembali. Sinyal
yang dipancarkan sinyal repeater ini akan mampu menembus objek penghalang.
Radio repeater mempunyai banyak jenis. Beberapa di
antaranya adalah broadcast relay station, microwave relay, passive repeater,
cellular repeater, dan digipeater. Sistem kerja repeater yang sering digunakan
untuk memperkuat sinyal wifi pada jaringan komputer umumnya menggunakan
repeater jenis ini.
Fungsi Repeater
Fungsi repeater adalah untuk memperluas jangkauan
jaringan wifi. Perangkat keras pada repeater telah diprogram untuk menerima
sinyal wifi dari transmitter untuk kemudian diperkuat. Setelah sinyal
diperkuat, maka repeater tersebut akan menyebarkan kembali sinyal tadi. Dengan
demikian jangkauan wifi akan lebih luas.
Cara Kerja Repeater
Repeater berfungsi untuk memperluas jangkauan jaringan
wifi. Hal ini dilakukan dengan cara menerima sinyal data dan kemudian
dipancarkan lagi. Sebelum dipancarkan kembali, sinyal yang telah masuk ke
repeater diperkuat terlebih dahulu.
Pada dasarnya repeater mempunyai dua jenis komponen di
dalamnya. Komponen yang pertama bertugas untuk menerima data sinyal dari
transmitter. Sedangkan Komponen yang kedua berfungsi memancarkan kembali data
sinyal tersebut. Namun sebelum data sinyal tersebut dipancarkan kembali,
perangkat keras pada repeater ini akan melakukan pengubahan frekuensi sehingga
sinyal data yang dipancarkan menjadi lebih kuat. Dengan demikian maka sinyal
pun akan menjadi lebih kuat dan jangkauannya pun akan lebih luas.
Di dalam pemrosesan sinyal data yang masuk ke dalamnya,
repeater mempunyai dua sistem yang umumnya digunakan. Sistem tersebut adalah
analog repeater dan digital repeater. Pada analog repeater, sinyal data
dikirimkan dalam bentuk data analog dimana konsumsi daya listrik berbanding
lurus dengan amplitudo atau besarnya sinyal yang dikirimkan. Sedangkan digital
repeater mengirimkan sinyal data dalam bentuk digital. Data digital dikirim
dalam bentuk binary, yaitu diwakili oleh angka 1 dan 0. Selain itu digital
repeater juga melakukan proses tambahan pada data sinyal yang diproses.
Pengertian Repeater Beserta Fungsi dan Cara Kerja Repeater
https://www.nesabamedia.com/pengertian-repeater-dan-fungsi-repeater/
NIC (Network Internet Card)
Pengertian
NIC (Network Internet Card)
Network Interface Card (NIC) atau LAN Card
atau Ethernet Card atau Kartu Jaringan adalah perangkat untuk menghubungkan
antar komputer dalam sebuah jaringan komputer. Kebanyakan Kartu Jaringan
berjenis kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot ekspansi
di dalam komputer. Biasanya sudah ada yang built-in (sudah terpasang
pada motherboard) ataupun Anda membeli sendiri dan memasangnya pada slot
komputer yang tersedia.
Fungsi Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card atau Kartu Jaringan memiliki dua fungsi utama yaitu:
1. Piranti yang menghubungkan jaringan dengan komputer
2. Peranti yang menyediakan pengalamatan secara fisik. Artinya kartu jaringan memiliki kode tertentu yang unik.
Network Interface Card atau Kartu Jaringan memiliki dua fungsi utama yaitu:
1. Piranti yang menghubungkan jaringan dengan komputer
2. Peranti yang menyediakan pengalamatan secara fisik. Artinya kartu jaringan memiliki kode tertentu yang unik.
Jenis Network Interface Card (NIC) / Kartu Jaringan
Kartu jaringan merupakan salah satu perangkat
jaringan yang bekerja pada layer Physical dan Data Link, yang menghubungkan
komputer dengan perangkat jaringan lainnya yang umumnya berupa Switch LAN.
Kartu LAN ini dikoneksikan ke Switch melalui media kabel jaringan, yang umum
sekarang ini adalah kabel UTP Cat5e (kabel standard UTP yang mendukung
kecepatan Gigabit).
Pada umumnya kartu jaringan ada yang sudah built-in dengan Motherboard dari komputer atau laptop, akan tetapi banyak komputer rakitan sendiri tidak memasukkan kartu jaringan pada motherboardnya, jadi anda harus membeli sendiri kartu jaringan tersebut – hanya bila anda akan menggunakan komputer tersebut terhubung dengan system jaringan local.
Berikut jenis-jenis LAN Card, yaitu:
Pada umumnya kartu jaringan ada yang sudah built-in dengan Motherboard dari komputer atau laptop, akan tetapi banyak komputer rakitan sendiri tidak memasukkan kartu jaringan pada motherboardnya, jadi anda harus membeli sendiri kartu jaringan tersebut – hanya bila anda akan menggunakan komputer tersebut terhubung dengan system jaringan local.
Berikut jenis-jenis LAN Card, yaitu:
PCI
Adapter
PCI (Peripheral Component Interconnect)
adalah bus yang pada awalnya didesign untuk menggantikan Bus ISA/EISA yang
dipakai dalam system komputer IBM. Dirilis pertama kali tahun 1992 dan masih
banyak dipakai sampai sekarang ini untuk komputer desktop yang mempunyai slot
PCI tentunya. Dari jenis adapter jaringan ada dua macam pemakaian yaitu yang
untuk adapter jaringan kabel dan untuk adapter jaringan wireless atau jaringan
nirkabel. Gambar berikut menunjukkan slot PCI pada motherboard komputer dan
kartu jaringan PCI untuk LAN dan untuk wireless.
USB
Adapter
USB (Universal Serial Bus) adalah standard Bus serial
yang mempunyai design asimmetris dan di design sebagai slot yang sangat praktis
untuk menghilangkan perlunya tambahan slot PCI pada komputer. USB mempunyai
kemampuan PnP (Plug and Play – pasang dan mainkan) sehingga saat dipasang di
komputer tidak memerlukan suatu reboot komputer. Kartu jaringan wireless USB,
yang banyak dipakai karena sifatnya yang praktis dan banyak dipakai untuk kartu
jaringan wireless. Tidak ada kartu jaringan LAN yang memakai slot USB kecuali
yang dari jenis wireless.
Kartu jaringan wireless ini ada beberapa macam tergantung standard technology yang digunakan, meliputi:
Kartu jaringan wireless ini ada beberapa macam tergantung standard technology yang digunakan, meliputi:
- Kartu jaringan USB wireless-B yang beroperasi berdasarkan standard Wireless 802.11B dan bekerja dengan kecepatan maksimum 11 Mbps menggunakan frequency band 2,4 GHz, berbagi jaringan dengan kapasitas keluaran secara real sampai 7 Mbps. Mempunyai jangkauan yang bagus tapi mudah dipengaruhi oleh interferensi radio.
- Kartu jaringan USB wireless-G yang beroperasi berdasarkan standard Wireless 802.11G dan bekerja dengan kecepatan maksimum 54 Mbps, yang merupakan pengembangan dari versi 802.11b. Ada beberapa model yang menggunakan technology wireless-G ini yang dipercepat dengan ditambah teknologi MIMO yang bisa menghasilkan kecepatan sampai 180 Mbps ideal.
- Kartu jaringan USB wireless-N yang menggunakan standard technology wireless paling cepat saat ini yaitu draft 802.11N. walaupun masih draft (belum final) akan tetapi hampir semua pabrik pembuat piranti wireless mengadopsi technology ini. Anda tidak perlu khawatir masalah compatibility dari standard wireless-N ini karena setiap produk wireless-N yang lulus uji certifikasi “Wi-Fi Certified” berarti dia sudah teruji kompatibilitynya dengan jaringan standard sebelumnya 802.11B/G. biasanya ditandai dengan tanda certifikasi “Wi-Fi Certified”. Jenis USB adapter wireless ini biasa digunakan baik untuk komputer desktop maupun notebook. Gambar berikut ini menunjukkan beberapa model kartu jaringan USB dan tanda certifikasi “Wi-Fi Certified” baik untuk wireless-G (yang compatible dengan wireless-B) maupun yang untuk wireless-N (yang compatible dengan wireless-B/G).
Ada juga beberapa model piranti USB ini menggabungkan
technology 802.11N dan 802.11A mengahsilkan adapter wireless –N dengan
dual-band 2,4 GHz dan 5 GHz yang biasanya bekerja secara simultan, memungkinkan
anda memakai frequency band 5 GHz untuk kebutuhan applikasi atau aktivitas yang
memerlukan bandwidth intensif yang tinggi seperti streaming High Definition
media. Jaringan dengan frequency band 5 GHz ini relative lebih kebal terhadap
interferensi dari frequency band 2,4 GHz dimana frequency 2,4 GHz ini banyak
dipakai oleh peralatan rumah tangga seperti cordless phone, open microwave,
pembuka garasi automatis, dll. Untuk adapter wireless dual band anda bisa
memilih untuk bekerja di 2.4GHz atau 5GHz band tergantung jaringan anda.
CardBus/PCMCIA
Kartu jaringan Cardbus atau PCMCIA yang dipakai
pada slot Cardbus atau PCMCIA dari notebook. Kartu jaringan dari jenis Cardbus
ini lebih banyak dipakai untuk kartu jaringan wireless juga, walaupun pada
awalnya banyak diproduksi adapter LAN dengan speed 10 Mbps di era laptop jaman
dulu yang tidak dilengkapi dengan kartu jaringan onboard, sekarang sudah tidak
ada lagi di
Express
Card
Kartu jaringan dari jenis ExpressCard adalah
jenis baru yang mulai banyak diadopsi oleh notebook belakangan ini mulai akhir
tahun 2006-an. Keuntungan utama dari technology ExpressCard dibanding CardBus
adalah peningkatan bandwidth yang sangat dramatis dibanding technology Cardbus.
Kenapa begitu? Kartu jaringan ExpressCard mempunyai koneksi langsung kepada
system bus melalui suatu jalur X1 Express PCI dan USB 2.0, sedangkan Cardbus
menggunakan controller interface yang hanya memakai interface PCI.
ExpressCard mempunyai kapasitas keluaran bandwidth maksimum sampai 2,5 Gigabit per second melalui PCI Express dan keluaran dari USB 2.0 sampai 480 Mbps khusus untuk masing-2 slot ExpressCard. Sementara untuk Cardbus menggunakan share bus dengan keluaran maksimum sampai 1,06 Gigabits per second saja secara sharing bersama-sama. Sementara itu, power yang dipakai hampir separuh (1.5 V dan 3.3 V) dari power yang dipakai Cardbus (3.3 V dan 5.0 V).
Disamping untuk wireless-N ExpressCard adapter, jenis kartu jaringan ExpressCard ini juga ada yang digunakan untuk ExpressCard Gigabit LAN adapter dengan konektor RJ-45. Dengan kartu jaringan ExpressCard LAN ini memungkinkan anda melakukan koneksi ke jaringan Gigabit Switch dengan stabilitas yang ultra-solid pada kecepatan tinggi. Sangat bagus untuk activitas yang membutuhkan bandwidth berlebihan seperti media high definition (HD media), publishing media berkualitas tinggi, jaringan berkapasitas tinggi, data sharing maupun database.
Hampir semua komputer desktop maupun notebook sudah dilengkapi dengan adapter kartu jaringan, khusus untuk laptop atau notebook disamping dilengkapi adapter onboard NIC, mereka juga sudah dilengkapi dengan Wi-Fi baik yang berbasis 802.11B/G maupun yang seri terbaru sudah dilengkapi dengan Wi-Fi berbasis 802.11N yang juga compatible dengan 802.11B/G.
ExpressCard mempunyai kapasitas keluaran bandwidth maksimum sampai 2,5 Gigabit per second melalui PCI Express dan keluaran dari USB 2.0 sampai 480 Mbps khusus untuk masing-2 slot ExpressCard. Sementara untuk Cardbus menggunakan share bus dengan keluaran maksimum sampai 1,06 Gigabits per second saja secara sharing bersama-sama. Sementara itu, power yang dipakai hampir separuh (1.5 V dan 3.3 V) dari power yang dipakai Cardbus (3.3 V dan 5.0 V).
Disamping untuk wireless-N ExpressCard adapter, jenis kartu jaringan ExpressCard ini juga ada yang digunakan untuk ExpressCard Gigabit LAN adapter dengan konektor RJ-45. Dengan kartu jaringan ExpressCard LAN ini memungkinkan anda melakukan koneksi ke jaringan Gigabit Switch dengan stabilitas yang ultra-solid pada kecepatan tinggi. Sangat bagus untuk activitas yang membutuhkan bandwidth berlebihan seperti media high definition (HD media), publishing media berkualitas tinggi, jaringan berkapasitas tinggi, data sharing maupun database.
Hampir semua komputer desktop maupun notebook sudah dilengkapi dengan adapter kartu jaringan, khusus untuk laptop atau notebook disamping dilengkapi adapter onboard NIC, mereka juga sudah dilengkapi dengan Wi-Fi baik yang berbasis 802.11B/G maupun yang seri terbaru sudah dilengkapi dengan Wi-Fi berbasis 802.11N yang juga compatible dengan 802.11B/G.
PCI
Express USB 3.0 Adapter
Sejak 2006, sudah mulai banyak produk
computer yang melengkapi motherboardnya dengan PCIexpress dengan tersedianya
slot PCIe. Sekarang ini banyak produk yang memanfa’atkan slot PCIe ini antara
lain USB port PCI Express adapter. PCIe adapter ini mengusung port USB 3.0
SuperSpeed. Lihat juga mengenal lebih dekat USB 3.0.
Salah contoh dari adapter PCIe USB 3.0 ini adalah TRENDnet 2-Port USB 3.0 PCI Express Adapter TU3-H2PIE. USB 3.0 ini PCI adapter ini mempunyai 2 port type A yang bisa digunakan pada komputer yang mempunyai slot PCI Express. Adapter ini dilengkapi dengan konektor power dari PC 4-pin untuk memberikan kekuatan power kepada perangkat USB yang terhubung kepada USB portnya. Kecepatan data transfer sungguh luar biasa sampai 5 Gbps lebih dari 10 kali lipat kecepatan transfer rate dari USB 2.0 yang hanya sampai 480 Mbps. Tentunya port USB ini bisa dipakai juga (compatible) dengan perangkat USB type 2.0. Tentunya kalau dpakai pada perangkat USB 2.0 kecepatannya yach mengikuti jenis USB 2.0. Jadi kecepatan transfer rate bisa maksimum jika menggunakan perangkat USB 3.0 juga misal external Hard disk dari Iomega eGo 2 TB USB 3.0.
Salah contoh dari adapter PCIe USB 3.0 ini adalah TRENDnet 2-Port USB 3.0 PCI Express Adapter TU3-H2PIE. USB 3.0 ini PCI adapter ini mempunyai 2 port type A yang bisa digunakan pada komputer yang mempunyai slot PCI Express. Adapter ini dilengkapi dengan konektor power dari PC 4-pin untuk memberikan kekuatan power kepada perangkat USB yang terhubung kepada USB portnya. Kecepatan data transfer sungguh luar biasa sampai 5 Gbps lebih dari 10 kali lipat kecepatan transfer rate dari USB 2.0 yang hanya sampai 480 Mbps. Tentunya port USB ini bisa dipakai juga (compatible) dengan perangkat USB type 2.0. Tentunya kalau dpakai pada perangkat USB 2.0 kecepatannya yach mengikuti jenis USB 2.0. Jadi kecepatan transfer rate bisa maksimum jika menggunakan perangkat USB 3.0 juga misal external Hard disk dari Iomega eGo 2 TB USB 3.0.
http://ilmukomputerplus.blogspot.com/2013/11/network-interface-card-nic-pengertian.html
**********TUGAS MATA KULIAH JARINGAN KOMPUTER**********
Nama : Fivi Andriyani
NIM : 12172992
Kelas : 12.4A.35
Dosen Pengampu : Dani Pratmanto, M.Kom
Universitas : Bina Sarana Informatika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar